Senin, 20 Agustus 2012

RENTETAN KISAH


Matahari begitu terik memapar jalanan aspal yang retak-retak dan kering keronta. Angin berhembus lirih menyusuri Balkon salah satu Restoran cepat saji. Dari banyak meja dan kursi berjajar. Dan beberapa orang yang ngobrol bergossip ria dengan teman-teman mereka. Disanalah ada aku dihadapan laptop hitamku coba menyusun kata Huruf demi huruf . Kurasakan suasananya cukup mendukung untuk aku berimajinasi.

Tapi ternyata walau sudah didukung oleh suasana ternyata inspirasi belum datang juga. Floatku sudah habis setengahnya. Kentang goreng large ku pun sudah tinggal bungkus dan saos sambalnya. Aku menghela nafas lelah , memejamkan mata merasakan angin membelai rambut hitam panjangku. Tapi tak lama aku segera menghadap laptopku lagi dan coba menyelesaikan Novelku.

“Radit selingkuh lagi??” suara itu cukup keras aku rasa seluruh orang di Balkon itu hingga yang didalam ruangan mendengarnya. Beruntung gadis itu karena tidak ada orang didalam ruangan. Hanya ada sekitar 10 orang yang mendengar hal menarik itu. dan aku adalah yang paling dekat dengan tempat duduk gadis itu.

Dengan ke dua temannya dia mulai melanjutkan perbincangan mereka. aku pura-pura tidak peduli dengan mendengarkan music lewat earphone. Tapi mereka tidak tau kalau earphoneku bervolume kecil. Jadi aku masih bisa mendengar perbincangan mereka dari sela-sela lagu acoustic yang aku dengar.

 “Jangan keras-keras, Lin” ucap seorang gadis yang berambut lurus sebahu dan tipis. 

“Tapi si Radit udah keterlaluan, Mel” balas gadis yang berteriak tadi yang sekarang akan kusebut dengan Lin.

“Tapi kalau kamu teriak-teriak gitu malah buka aibnya, Mel” ucap yang berambut panjang ikal.

“Rena benar” ucap gadis berambut lurus sebahu dan tipis yang sekarang akan kusebut Mel.

“Terus gimana kamu udah putus dengan si Radit itu?” Tanya Lin lagi sekarang  dengan suara pelan.

“Aku,, tidak bisa” jawab Mel.

“Kenapa?” mata yang berambut panjang ikal yang sekarang kusebut dengan Rena.

“Karena,,,”

“Jangan bilang kamu sangat mencintainya dan tidak bisa hidup tanpanya. Jangan bodoh Mel” potong Lin matanya melotot

“Aku,, memang mencintainya tapi kalau dia memang tidak bisa bersamaku tentu aku akan melepaskannya. Tapi masalahnya sekarang bukanlah karena rasa cintaku yang terlalu besar. Hanya saja….” Mel tidak melanjukna perkataannya. Dia menunduk lewat bayangan pembatas Balkon yang terbuat dari kaca. Aku bisa melihat dia menunduk dan sesuatu berkilau karena sinar matahari meluncur dari pipinya. Mel menangis. Dia meletakan tangannya diatas perutnya dan seketika teman-temannya tertegun dan memeluk Mel.

“Maafkan aku” ucap Mel sambil terisak. Mereka sempat jadi pusat perhatian tapi sepertinya orang lain tidak terlalu tertarik dengan keharuan mereka dan segera berpaling.

Sekarang aku mengerti apa masalahnya. Seperti lagu dangdut yang hamil-hamil itu. mel dihamili oleh pacarnya yaitu Radit dan bersedia disakiti agar Radit tidak meninggalkannya.

 Dasar cinta bikin buta,

Aku teliti lagi layar laptopku tadi sambil mendengarkan aku juga mencopy pembicaraan mereka di Laptopku. Lumayan mungkin saja berguna untuk Novelku. Memang cinta itu memang seperti narkoba apa saja rela dikorbankan seseorang untuknya. Aku bingung kenapa ya orang tunduk pada cinta kalau hanya ingin jadi budaknya ???

Aku hanya menggeleng dan beberapa menit kemudia ketiga gadis itu pergi. 15 menit kemudian Restoran itu semakin sepi hanya ada lima orang termasuk aku ada di Balkon. Aneh kenapa ya hari ini begitu sepi?? Padahal walau panas tapi permandangan dari Balkon Restoran ini kan cukup indah. Gedung-gedung tinggi menjulang disebrang rerumputan hijau tinggi dan semak-semak. Menurutku pemandangan ini sedikit ironis tapi selalu menjadi tempat yang tepat untukku menulis.
Beberapa menit kemudian sepasang remaja datang menggantikan tempat duduk ketiga gadis itu.

“Bagaimana ibumu?” Tanya si lelaki begitu mereka sudah duduk dengan nyaman.

“Parah, dia takkan merestui kita” jawab si gadis.

“Tenang” si pemuda menggapai tangan si gadis. “Kita akan melaluinya” ucapnya penuh keyakinan.

“Tapi,, aku khawatir. Keluargaku akan menyakitimu” timpal si gadis.

“Biar berdarah pun aku tidak akan meninggalkanmu. Apapun yang terjadi yang kuinginkan adalah kamu” 

Si gadis tersenyum mendengar ucapan si pemuda, “Ya,, ayo kita berusaha”

“Kamu mau pesan apa biar aku pesankan?” Tanya si pemuda.

“Terserah kamu saja” jawabnya lalu si pemuda bangkit untuk memesan makanan didalam ruangan.

“Halo sayang” ucap si gadis dengan orang yang ada diujung sambungan hpnya.

“Iya,, aku lagi sama teman”

“Hah,, iya sayang sepertinya orang tuaku tidak akan mau menyetujui kita. Aku enggak tau harus bagaimana”

“Jangan!! Jangan kamu belikan mereka barang-barang mahal seperti itu. masa kamu mau berikan ayahku ferarri sekalipun ayahmu milyuner aku tidak mau”

“Hmm,,, ya sudahlah kalau kamu memaksa”

Dasar licik!!! Pekik hatiku. Dasar manusia sudah punya yang sebaik itu masih saja mendamba yang lainnya dasarnya memang serakah. Tapi eh,, aku kan juga manusia tapi kok aku enggak seserakah dia ya???. Hmm,,, manusia memang berbeda-beda jenisnya. Dan lagi-lagi aku menyalinnya di laptopku.
Aku beranjak dari tempat dudukku laptopku sengaja kutinggalkan karena aku hanya pergi ke Toilet. Saat aku akan masuk aku melihat si pemuda dengan hp dilekatkan di telinganya.

“Iya,, sayang pasti kita jalan nanti malam” ucapnya mesra.

“Iya-iya, ya sudah I love you”

Aku langsung masuk ke Toilet sebelum akhirnya pemuda ittu berpaling. Sial!! Ternyata dua-duanya sama serakahnya. Hah,,, aku bingung bagaimana cara mereka mendeskripsikan cinta?? Mengapa 
mereka begitu mudah untuk menyakiti seperti itu???

Aku kembali ke tempat dudukku ternyata pasangan tidak saling mencintai itupun sudah pergi. Hah,, syukurlah setidaknya aku tidak akan dibuat kesal lagi dengan tingkah laku mereka yang ternyata munafik itu.

Sial!! Baterai laptopku sudah hampir habis aku pindah posisiku ke kursi dekat tembok yang ada dihadapan mejaku. Aku mencolokkan charge laptopku ke stop kontak yang menempel di tembok. Ternyata seorang pemuda yang dari tadi duduk di pojok Balkon dekat pintu menggantii posisinya di kursiku tadi.

“Akhirnya,, “ gumamnya.

“Sayang,,” lanjutnya sambil mengelus-elus foto ditangannya. “Ingat enggak lima tahun yang lalu kita sering menghabiskan waktu disini,, kamu selalu bilang kamu suka dengan pemandangan di Balkon ini. katamu ironis tapi indah. kenapa sayang kamu begitu cepat perginya? Kenapa tidak bisa lebih lama kamu menemaniku disini?? Kenapa tuhan begitu cepat memanggilmu”

Bulu kudukku merinding, ini adalah suatu kehilangan. “Sayang, aku cinta padamu kamu tau betapa sulitnya aku untuk melepasmu. Kamu tau aku tidak bisa mencintai yang lain selain kamu. sebenarnya ingin sekali aku menyusulmu ke alam itu tapi aku yakin itu bukanlah yang kamu inginkan” suaranya parau  dan dia menangis diantara kedua ujung pipinya yang terangkat keatas.

Lama pemuda itu duduk disana dengan secangkir kopi dihadapannya yang sudah mendingin. Dan memandang lurus kearah pemandangan. Aku coba mendeskripsikan ceritanya dalam cerpen singkat di laptopku.

Ternyata diantara kepalsuan cinta masih ada cinta setulus dan sejati seperti itu. mungkin memang cinta itu mematikan tapi cinta jugalah yang mewarnai kehidupan. Cinta adalah hal yang saat kamu sedih ataupun terluka kamu akan menemukan cara untuk tersenyum.

Pemuda itu memang telah kehilangan orang yang dicintainya. Orang yang dicintainya memang sudah mati tapi cintanya tidak. Cinta jugalah yang membuatnya berada tetap berada disini. Dan aku harap cinta jugalah yang akan memberitahunya cara untuk melepaskan dan ikhlas.

Pemuda itu belum beranjak begitu pula aku Balkon itu semakin sepi sore pun mulai turun. Aku iseng membuka aku facebook dan twitter ku secara bersamaan. Mumpung juga ada wi-fi nya, aku cek berandaku. Sebenarnya banyak dari teman facebookku yang bukan benar-benar temanku. Yaa,, salah sendiri aku meng-konfirmasi permintaan pertemanan mereka. aku bingung kenapa mereka meng-add aku padahal tidak saling kenal? Mungkin karena namaku yang menarik “Callia Resty” dan foto profileku  yang cantik. Heheheh

Anak-anak remaja sedang mempublikasi kan kisah cinta mereka lewat status dan tweet mereka. ada yang baru jadian, ada yang putus, ada yang niat minta balikan, ada juga yang di PHP (pemberi harapan palsu) juga ada yang niat mau putus. Tapi dari semua status dan tweet itu ada satu tweet yang membuatku tertarik.

Sachie Welda @sachiew ( ini bukan twitter yang sebenarnya ngga usah di follow)
Maaf,, tapi aku harus pergi walaupun jarak itu memisahkan kita tapi cinta yang akan menyatukannya. Aku cinta kamu @Dwikichan #LDR

Begitu tulisannya, LDR (long destion relationship)  atau hubungan jarak jauh emang bikin ribet. Tapi beruntunglah @Sachiew ini karena dia LDR-annya di zaman modern seperti ini coba aja kalau dia LDR-annya di zaman jebol dulu-dulu banget. Sebelum ada twitter , facebook dan hp seperti saat ini pasti tambah ribet aja.

Hmm,, tapi apakah cinta @Sachiew dan @Dwikichan ini akan berjalan lancar. Apa cinta mereka mampu mempersatukan jarak itu?? hahh,, semogalah dipikir-pikir aku ini KEPO juga ya ngurus hal yang nggak penting kayak ginian.

Lalu aku mendapati banyak sekali tweet dan status lucu tentang kehidupan cinta dari teman virtualku. Ada yang sampai ngomong nggak sopan untuk melampiaskan rasa marah karena diputusin. Ada yang buat tanda hati lima baris saking senangnya. Cinta itu memang aneh, tapi walaupun aneh tetap saja dikejar.

Lalu akupun jadi tersadar, ternyata walaupun hanya satu kata “cinta” tapi dia banyak jenisnya. Cinta memang penuh warna, penuh rasa dan penuh kisah.
Ada cinta yang menyakitkan, membahagiakan, memuakan dan membuat kita terus menangis. Tapi aku selalu yakin satu hal tentang cinta. Walaupun cinta akan membawa rasa sakit pada diri kita tapi ia jugalah yang akan membawa penawarnya.

Akupun memekik pelan lalu aku ketik dengan huruf Bold di baris atas microsof wordku dan kuketikan kata “cinta”. Dan dibaris-baris selanjutnya aku keluarkan rentetan kataku yang akan membuat kisah untuk novel teranyarku.

Cinta,, tidak akan pernah ada cukup kata yang akan bisa membuatmu paham akan rasanya. Kamu harus merasakannya sendiri dan mendeskripsikannya untuk dirimu sendiri. Buat arti cintamu!!!

0 komentar:

Posting Komentar

 
;